ZAT-ZAT ILAHI
2 Petrus 1:1-4; Maleakhi 2:15
ZAT-ZAT ILAHI
”..... supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia” (2 Petrus 1:4).
Ibu-ibu pasti tahu bahan-bahan untuk membuat nasi goreng. Ada cabai merah, bawang putih, bawang merah, merica, garam dan lain sebagainya. Setelah semua bahan terkumpul seorang juru masak yang baik pasti mulai mengelola bumbu-bumbu dengan baik sehingga menghasilkan nasi goreng yang aduhai enaknya dan siap disantap.
Sering kali kita bergumul bagaimana supaya kita bisa hidup kudus, saleh dan hidup seperti Yesus. Tetapi tidakkah Anda ketahui bahwa sejak kita dilahirkan kembali Allah telah memberikan kepada kita ”bahan-bahan” untuk hidup kudus dan saleh itu? Petrus menulis, ”Karena kuasa ilahi-Nya [Roh Kudus] telah [bukan akan tetapi telah] menganugerahkan kepada kita SEGALA SESUATU yang berguna untuk hidup yang saleh....” (2 Petrus 1:3).
Ya, Roh Kudus-lah yang telah menaruh ”zat-zat” ilahi itu di dalam roh kita yang baru itu. Jadi tidak ada alasan lagi buat kita untuk tidak hidup dalam kehidupan yang saleh dan kudus itu. Pertanyaannya adalah bagaimana cara memulainya?
Roh Kudus memberikan caranya seperti yang tertulis pada ayat di atas. ”Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh [melalui] pengenalan [knowledge of Him – pengetahuan tentang Dia] kita akan Dia...” (2 Petrus 1:3). Melalui pengenalan atau pengetahuan akan Dia kita akan bisa memulai hidup saleh dan kudus. Artinya kita harus memiliki hubungan yang intim dengan Allah dan firman-Nya supaya kita mengenal Dia bukan hanya sekedar tahu. Sebab bila intim dengan Allah dan firman-Nya maka kita akan menerima banyak pewahyuan atau penyingkapan firman Allah. Pewahyuan atau penyingkapan inilah yang membuat ”zat-zat” atau ”bahan-bahan” ilahi yang ada di dalam roh kita boleh tersalur dalam prilaku kita.
Sebab mereka yang berjalan dalam pewahyuan atau firman Allah yang disingkapkan oleh Roh Kudus berarti berjalan dalam kehidupan yang ilahi, saleh dan kudus.
Tujuan akhirnya adalah ”....supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.” Ya supaya kita serupa dengan Kristus yang ilahi itu bukan seperti dunia yang pada akhirnya bukan bertambah mulia tetapi bertambah bejat dan hancur.
Renungan:
Oleh sebab itu izinkan Roh Kudus membantu Anda untuk mengeksploitasi “zat-zat” ilahi yang ada di dalam roh Anda itu sehingga Anda semakin diubahkan dari kemuliaan menuju kepada kemulian yang lebih besar.
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia.
ZAT-ZAT ILAHI
”..... supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia” (2 Petrus 1:4).
Ibu-ibu pasti tahu bahan-bahan untuk membuat nasi goreng. Ada cabai merah, bawang putih, bawang merah, merica, garam dan lain sebagainya. Setelah semua bahan terkumpul seorang juru masak yang baik pasti mulai mengelola bumbu-bumbu dengan baik sehingga menghasilkan nasi goreng yang aduhai enaknya dan siap disantap.
Sering kali kita bergumul bagaimana supaya kita bisa hidup kudus, saleh dan hidup seperti Yesus. Tetapi tidakkah Anda ketahui bahwa sejak kita dilahirkan kembali Allah telah memberikan kepada kita ”bahan-bahan” untuk hidup kudus dan saleh itu? Petrus menulis, ”Karena kuasa ilahi-Nya [Roh Kudus] telah [bukan akan tetapi telah] menganugerahkan kepada kita SEGALA SESUATU yang berguna untuk hidup yang saleh....” (2 Petrus 1:3).
Ya, Roh Kudus-lah yang telah menaruh ”zat-zat” ilahi itu di dalam roh kita yang baru itu. Jadi tidak ada alasan lagi buat kita untuk tidak hidup dalam kehidupan yang saleh dan kudus itu. Pertanyaannya adalah bagaimana cara memulainya?
Roh Kudus memberikan caranya seperti yang tertulis pada ayat di atas. ”Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh [melalui] pengenalan [knowledge of Him – pengetahuan tentang Dia] kita akan Dia...” (2 Petrus 1:3). Melalui pengenalan atau pengetahuan akan Dia kita akan bisa memulai hidup saleh dan kudus. Artinya kita harus memiliki hubungan yang intim dengan Allah dan firman-Nya supaya kita mengenal Dia bukan hanya sekedar tahu. Sebab bila intim dengan Allah dan firman-Nya maka kita akan menerima banyak pewahyuan atau penyingkapan firman Allah. Pewahyuan atau penyingkapan inilah yang membuat ”zat-zat” atau ”bahan-bahan” ilahi yang ada di dalam roh kita boleh tersalur dalam prilaku kita.
Sebab mereka yang berjalan dalam pewahyuan atau firman Allah yang disingkapkan oleh Roh Kudus berarti berjalan dalam kehidupan yang ilahi, saleh dan kudus.
Tujuan akhirnya adalah ”....supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.” Ya supaya kita serupa dengan Kristus yang ilahi itu bukan seperti dunia yang pada akhirnya bukan bertambah mulia tetapi bertambah bejat dan hancur.
Renungan:
Oleh sebab itu izinkan Roh Kudus membantu Anda untuk mengeksploitasi “zat-zat” ilahi yang ada di dalam roh Anda itu sehingga Anda semakin diubahkan dari kemuliaan menuju kepada kemulian yang lebih besar.
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia.
Post a Comment for "ZAT-ZAT ILAHI"